Friday, March 16, 2018

Undangan ke Baitullah ❤


Bermula dari pasporku yang batal dipakai di tahun 2014. Saat itu, aku dan team (kami ber3) mengikuti bussiness plan competition yang diadakan oleh Singapore International Foundation dengan tema acara socio-entrepreneur. Singkat cerita, Alhamdulillah Allah berikan takdir teamku menjadi salah satu team dari Indonesia yang lolos dan diundang untuk menghadiri pembekalan serta presentasi mengenai proposal bisnis yang telah kami buat. Aku pun bersiap membuat paspor karena belum pernah sama sekali aku pergi keluar negeri. Apalagi kali itu adalah kesempatanku keluar negeri untuk yang pertama kali dan dalam event kompetisi. Aku dan team bisa mencari dana sponsor untuk akomodasi dan kebutuhan selama disana.

Akan tetapi,  Qadarullah manusia hanya bisa berencana dan Allah lah yang menentukan. Beberapa minggu sebelum hari H, aku dirawat di rumah sakit selama lebih dari seminggu karena terkena gejala DB dan demam typoid (sejenis typus). Aku diminta dokter untuk bedrest sampai benar-benar pulih. 
Sedih? Pasti. Tapii, kemudian aku berpikir pasti ini yang terbaik karena Allah Maha Mengetahui Yang Terbaik atas segalanya. Teamku yang lain tetap berangkat kesana dan aku amat senang karena proposal yang berasal dari PKM ku dan team (Program Kreatifitas Mahasiswa) tentang pemanfaatan kulit manggis dalam kuliner tahu bakso Allah berikan kemurahanNya bisa dipublikasikan sampai ke negara tetangga Singapura. 

Saat sedih karena gagal berangkat aku meminta pada Allah,  "Ya Allah, kalo memang aku belum Engkau izinkan untuk pergi ke luar negeri saat ini, semoga pasporku pertama kali bisa terpakai untuk bisa pergi ke negeri kelahiran RasulMu Rasulullah saw." Dan aku sempat menuliskan twit tentang itu di medsos paling populer saat itu yaitu twitter.




Dan di tahun 2016 Alhamdulillahirrabilalamin Allah memberikanku jawaban atas doaku melalui doorprize paket umroh saat aku mengikuti kajian di Masjid Attin TMII Jakarta. Allah emang Maha Baik Banget ya.
Untuk cerita detil tentang gimana bisa aku mendapat doorprize umroh insyaAllah bakal aku sharing ceritanya di next postingan ya hehe. 
Semoga sedikit ceritaku ini bisa menginspirasi temen-temen buat terus berbaik sangka pada Allah, berbaik sangka pada skenarioNya. Yakini pasti pada hati kita kalo Allah Maha Tahu Yang Terbaik 😊💕



Monday, March 12, 2018

My Hijrah Story (2)



Aku masih berharap agar dosbingku berubah, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, tak mungkin ada perubahan dosen pembimbing. Aku terimalah takdirku ini dengan ikhlas dan banyak-banyak berdoa :’). Aku coba susun tema awalku tentang pencahayaan dan aku konsultasikan ke dosbingku. Akan tetapi beliau mempertanyakan apakah memang pencahyaan yang menjadi problem utama di tempat penelitianku. Akhirnya.. aku memutuskan untuk balik ke Jakarta melakukan survey awal penelitian dan pengukuran fisik lingkungan kerja disana. Dan ternyata, pencahayaan bukanlah menjadi permasalahan utama yang ada di tempat kerja kakak ku. Sudah beberapa kali aku menyusun BAB 1 dan akhirnya aku memutuskan untuk mengubah judul skripsiku.

Disaat lain, masa-masa skripsi ialah masanya berjuang masing-masing. Yang tadinya kami (aku dan teman-teman serta sahabat seangkatan) sering janjian bersama untuk kekampus, nebeng bareng, makan bareng selepas kuliah, kini kita punya jadwal dan kesibukan skripsi masing-masing. Sesekali aku dan sahabatku melepas penat di akhir pekan untuk kumpul main atau makan bersama. Alih-alih ingin melepas penat, saat sharing dengan ke-4 sahabatku lainnya (aku punya sebut saja gang kecil yang berjumlah 5 orang kesemuanya perempuan) malah membuat aku down huhu. Ketika yang lain cerita kalo skripsinya sudah di acc BAB I bahkan BAB 2, aku sendiri malah masih berganti judul skripsi. Apalagi kalo bertemu teman-teman atau kakak senior yang bertanya, “Dece, dek, kamu dapet dosbing siapa nih?” aaah sudah dapat kuduga gimana ekspresi mereka setelah ku jawab pertanyaanya itu. Benar saja, banyak yang memulai dengan tawa kecil ataupun ucapan semangat yang agak mengejek. Aku sempet down, dan banyak berdiam diri di kosan untuk mencapai target skripsiku di acc secepatnya dan dapat lulus tepat waktu.

Selama menghabiskan banyak waktu di kosan, dengan berbekal wifi kost, aku mencoba mencari pencerah hati yang sedang down wkwk. Aku downloadlah beberapa ceramah dari KH Aagym dan Ustadz YM. Qadarullah.. ada ceramah dari Aagym yang rasanya amat sesuai dengan kondisiku saat itu. Seketika aku mengintrospeksi diri, menangis dan bertaubat. Kata-kata beliau yang masih ku ingat sampai saat ini, Apa pun hal yang kita alami dalam hidup, yang terpenting ialah membuat kita makin dekat dengan Allah.

Sunday, December 10, 2017

My Hijrah Story (1)



Salah 1 hal yang membuat aku hijrah untuk lebih dekat kepada Allah adalah saat masa kuliah di tingkat akhir, masa-masanya mahasiswa berjuang dengan skripsinya masing-masing. 
 
Kira-kira di pertengahan tahun 2014, mahasiwa tingkat akhir diminta untuk mempersiapan apa kira-kira tema penelitian yang akan diambil untuk dijadikan bahan skripsinya. Tapi dari awal yang terpikir olehku ialah tempat untuk mengambil data penelitian, bukannya  tema apa yang ingin aku pilih. Dari awal langsung terpikir tempat kerja kakak ku lah yang sepertinya pas untuk dijadikan tempat penelitian. Selain karena kakak ku kerja disana, jadi insyaAllah lebih mudah dalam perizinan (hehe asas kekeluargaan), aku pun bisa balik ke rumah saat masa-masa pengambilan data karena kantor kakak ku berada di Jakarta.

Sampai akhirnya aku menemukan tema yang sepertinya aku suka dan aku berharap mendapatkan dosen yang sesuai harapanku. Saat sharing-sharing dengan kakak kelas, banyak dari mereka mewanti-wanti agar mencari tema yang pas, jangan sampai kedapetan dosen yang “terkenal susah” lulusnya dan susah dalam penelitiannya. Ada dosen kami yang bernama Bpk Ari Suwondo (semoga Allah merahmati beliau dan keluarganya). Beliau biasanya menjadi dosen untuk mahasiswa yang mengambil tema toksikologi ataupun penelitian yang membutuhkan uji laboratorium untuk sampelnya. Dan aku termasuk salah 1 dari banyak anak kelas k3 lainnya yang sepertiya sangat menghindari tema ini >.<.
 
Aku memilih tema pencahayaan awalnya, desain penerangan kerja sesuai dengan K3. Dan saat pembagian dosen pembimbing ternyataa, jeng jeng… namaku menjadi salah 1 dari (hanya) 4 mahasiswa lain (yang semuanya perempuan) yang mendapat dosen pembimbing utamanya ialah Bapak dr. Dr Ari Suwondo MKes dokter sekaligus doktor yang terkenal perfeksionis dan luar biasa cerdas. Saat tau info ini.. pertamakali yang terucap ialah istighfar dalam-dalam dan bertanya-tanya dalam hati kenapa bisa dapet dosbing beliau :’)



Pray, Tawakal and Lillahitaala (3)

Selain 2 doa yang udah aku posting sebelumnya, ada doa yang aku suka banget sama artinya (walaupun semua doa yang baik pasti aku suka hihi). Doa kali ini memang lebih spesifik tentang Quran dan biasanya kita baca setelah khatam Quran. Sering juga dilantunkan dengan nyanyian. 

Tapi kalo aku biasanya baca doa ini ga cuma pas khatam Quran aja, karena menurutku doanya komplit hehe. Karena aku tipe yang suka penasaran, jadi kalo baca doa cuma arabnya aja aku gabisa ngena sampai ke hati, alhasil aku print-lah arti doa khatam quran ini dan suka aku baca pas malem setelah solat isya.

Ini dia terjemahan dari doa khatam Quran yang kadang suka ada di halaman belakang Quran :)




  • Ya Allah.. curahkanlah rahmat kepadaku dengan Al-Qur’an, dan jadikan Al-Qur’an sebagai pemimpin, petunjuk, dan rahmat bagiku. 
  • Ya Allah.. ingatkanlah aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-Qur’an. Anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah Al-Quran hujjah bagiku (yang dapat menyelamatkanku) ya Rabbal ‘Alamin.
  • Ya Allah.. benahilah (pengetahuan dan pengamalan) agamaku, yang akan menjadi penjaga urusanku. Benahilah duniaku, tempat aku mencari penghidupan. Baguskanlah (kehidupan) akhiratku, tempat aku kembali. Jadikanlah hidupku sebagai tempat untuk melaksanakan segala kebajikan dan jadikanlah matiku sebagai pemutus segala keburukan.
  • Ya Allah.. jadikanlah sebaik-baik umurku (agar menjadi amal yang terbaik) di akhir usiaku. Hariku yang terbaik adalah hari di saat aku bertemu dengan-Mu (kelak).
  • Ya Allah.. aku memohon hidup yang nyaman, mati yang tenang, dan tempat kembali (akhirat) yang tidak memalukan dan menghinakan.
  • Ya Allah.. aku meminta permintaan yang terbaik, permohonan terbaik, keberhasilan terbaik, ilmu terbaik, amal terbaik, pahala terbaik, kehidupan terbaik, kematian terbaik, dan tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu. Beratkanlah timbangan (amal baikku), kukuhkanlah imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah shalatku, ampunilah kesalahan-kesalahanku; dan aku memohon surga yang paling tinggi kepada-Mu. 
  • Ya Allah.. pastikanlah aku memperoleh rahmat-Mu, meraih ampunan-Mu, terbebas dari segala dosa, mendapat manfaat dari segala kebaikan, meraup keuntungan berupa surga, dan terlepas dari siksa neraka.  
  • Ya Allah.. baguskanlah akhir semua amal kami, serta jauhkanlah kami dari hinanya dunia dan siksa akhirat.
  • Ya Allah.. berilah kami rasa takut kepada-Mu yang akan menghalangi kami dari berbuat maksiat. Anugerahilah kami ketaatan kepada-Mu yang akan mengantarkan kami (memasuki) surga-Mu. Curahkanlah keyakinan sehingga meringankan musibah hidup yang menimpa kami. Limpahilah kami kepuasan dengan pendengaran, penglihatan, dan kesehatan selama Engkau menghidupkan kami, serta jadikanlah semua itu sebagai warisan bagi kami. Hadirkanlah seorang penuntut bagi siapa saja yang menzalimi kami. Tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi kami. Janganlah Engkau jadikan musibah dalam agama kami. Janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, dan tidak pula tujuan utama ilmu kami. Janganlah Engkau tempatkan kami dibawah kekuasaan orang-orang yang tidak menyayangi kami.

  • Ya Allah.. janganlah Engkau sisakan secuil dosa-pun (bagiku), melainkan Engkau ampuni semuanya. Janganlah Engkau tinggalkan sebersit keraguan pun (bagiku), melainkan Engkau hilangkan semuanya. Janganlah Engkau tinggalkan sepeser hutang pun (bagiku) melainkan Engkau lunasi semuanya. Janganlah Engkau abaikan segala kebutuhan dunia dan akhiratku, melainkan Engkau penuhi semuanya, wahai Dzat yang Maha Pengasih dari segala pengasih.
  • Ya Allah.. Ya Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta jagalah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah mencurahkan shalawat atas nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih, serta salam yang berlimpah ruah. Aamiin.. Kabulkanlah ya Rabb.

Friday, October 6, 2017

Pray, Tawakal and Lillahitaala (2)



Karena sesungguhnya Allah lah yang Maha Tau Segalanya, Maha Tau yang terbaik bagi hamba-hambanya. Dan karena sesungguhnya Allah Sang Pemilik Semesta berfirman,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah : Ayat 216)

Jadi, benar-benar bersihkan hati, doa yang terbaik, upayakan yang terbaik dan pasrahkan pada Allah Yang Maha Bijaksana untuk mengatur hidupmu lewat cara-cara ajaibnya. Semoga Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Pemberi Petunjuk memberikan hamba petunjuk terbaik menurut pengetahuanNya dan miracle sign tanda2 kebesaranNya aamiin. 
 

Ya Rabbi... 
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku. 
Seorang yang sangat mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu. 
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad Saw.  
Seorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain.  
Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau. 
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baik-Mu ada pada pribadinya. 
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidak sia-sia. 
Seseorang yang menjaga pandangan dan kesuciannya. Dan luas keberkahannya, sehingga memberikan keberuntungan baik bagi dunia dan akhirat.

Seorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas. 
Seseorang yang bisa menjadi penuntun bagi kebaikan


 Seorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku. 
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah. 
Seorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau.
Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi.
Seseorang yang membuatku merasa sebagai wanita shaleh ketika aku berada disisinya.



    Ya Rabbi, aku tak meminta seseorang yang sempurna hingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu. Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya. Seseorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup.

     Aku tidak mengharap dia semulia Abu Bakar ra atau setakwa Umar ra, setabah Ustman ra, atau sekaya Abdurrahman bin Auf ra, setegar Zaid ra, juga setegar Ali ra. Apalagi setampan Usamah ra, aku hanya mengharap seorang ikhwat akhir zaman yang punya cita-cita mengikuti jejak Muhammad saw. Membangun keturunan yang shaleh sholeha. Membangun peradaban yg baik keluarga samawa baiti jannati.


     Karena aku sadar, aku bukanlah orang yang semulia Fatimah, tidak setakwa Aisyah, pun tidak secantik Zainab, apalagi sekaya Khadijah. Aku hanya seorang wanita akhir zaman yang punya cita-cita.

    Ya Rabbi, aku juga meminta, jadikanlah ia sandaran bagiku. Buatlah aku menjadi akhwat yang dapat membuatnya bangga. Berikanlah aku hati yang sungguh mencintai-Mu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku. Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dari-Mu. Berikanlah aku tangan yang selalu akan berdoa untuknya. Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya. Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana yang mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat.

     Kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik. Kota baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap. Pernikahan tak dirajut dalam pertimbangan  sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat. Pernikahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Tapi awal sebuah langkah. Karenanya, jadikanlah kelak pernikahan kami sebagai titian untuk mendapat ridha-mu ya Rabbi.
Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, akau berharap kami berdua dapat mengatakan, "Betapa Mahabesarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna" 

Aamiin ya mujibas sailin.

     Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat. Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan :)


(Doa pada: Pray, Tawakal and Lillahitaala keduanya bukan tulisanku pribadi, tapi diambil dari berbagai sumber)
Copyright © Dwi Cahyanti. Powered by Blogger.

 

© 2013 Dwi Cahyanti. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top